8 Persiapan Pernikahan yang Wajib Dipastikan Sebelum Menikah, Jangan Asal Sah!

Gubuku – Menikah itu bukan cuma soal cinta dan janji manis di pelaminan. Lebih dari itu, menikah adalah awal dari perjalanan hidup bersama yang panjang. Karena itu, persiapannya juga nggak bisa asal-asalan. Jangan sampai baru seminggu menikah, kamu atau pasangan sudah bilang, “Kok kamu beda ya dari dulu?”

Supaya nggak ada penyesalan dan rumah tangga bisa dibangun dengan kokoh, yuk simak 8 hal penting yang wajib disiapkan sebelum menikah berikut ini. Catat baik-baik, ya!

1. Komunikasi dan Kepastian: Ngobrolin Hal Serius Itu Wajib!

Sebelum ngomongin gedung pernikahan atau katering, yang paling utama adalah komunikasi antara kamu dan pasangan. Kalian berdua harus duduk bareng dan ngobrolin soal masa depan. Mulai dari rencana karier, tempat tinggal, punya anak kapan, sampai cara mengatur keuangan.

Jangan cuma ngomongin yang manis-manis aja. Bicarakan juga hal sensitif kayak nilai hidup, prinsip, sampai mimpi pribadi. Dari sini bisa ketahuan, kalian punya visi yang sejalan nggak. Karena kalau nggak sepaham dari awal, nanti bisa bikin hubungan makin rumit.

Pernikahan itu bukan “aku” atau “kamu” lagi, tapi sudah jadi “kita”. Jadi, sebelum bilang “sah”, pastikan kalian sudah sepakat mau jalan bareng ke arah mana.

2. Pahami Kewajiban Pernikahan: Bukan Cuma Pelukan Setiap Malam

Cinta emang penting, tapi dalam pernikahan, cinta aja nggak cukup. Kamu dan pasangan harus tahu dan sadar apa aja kewajiban masing-masing. Siapa yang mengatur keuangan? Siapa yang ngurus rumah? Bagaimana kalau nanti punya anak? Semua harus dibicarakan dari awal.

Banyak pasangan yang berantem karena merasa pasangannya nggak “berperan”. Misalnya, suami merasa istri terlalu fokus ke anak, sementara istri merasa suami nggak bantuin di rumah. Nah, hal ini biasanya terjadi karena nggak ada pemahaman dan kesepakatan sejak awal.

Jadi, pahami peranmu dalam rumah tangga. Bicarakan dan sepakati supaya nggak ada ekspektasi yang nggak realistis.

3. Siap Nggak Secara Finansial?

Menikah itu nggak gratis, gengs! Mulai dari biaya pernikahan, tempat tinggal, kebutuhan sehari-hari, hingga tabungan masa depan—semua butuh uang. Maka dari itu, kesiapan finansial jadi hal penting yang nggak boleh diabaikan.

Kalau kamu masih menggantungkan hidup ke orang tua atau belum punya penghasilan tetap, coba pertimbangkan ulang rencana menikah. Karena setelah menikah, kamu dan pasangan harus bisa mandiri. Bukan cuma buat hari ini, tapi juga untuk rencana masa depan.

Mulailah diskusi tentang keuangan bersama pasangan. Siapa yang bayar apa, bagaimana cara menabung, dan apa prioritas keuangan kalian setelah menikah.

4. Agama dan Budaya: Jangan Anggap Sepele Perbedaan

Kalau kamu dan pasangan berasal dari latar belakang budaya atau agama yang berbeda, penting banget untuk membicarakannya secara terbuka sebelum menikah. Jangan cuma mikir, “Ah nanti juga jalan sendiri.” Karena kenyataannya, perbedaan ini bisa jadi tantangan dalam kehidupan rumah tangga.

Diskusikan tradisi, nilai-nilai, dan komitmen terhadap keyakinan masing-masing. Misalnya, bagaimana cara merayakan hari besar keagamaan? Atau nanti anak kalian akan diajarkan kepercayaan yang mana?

Kalau dibicarakan dari awal dan ada kompromi dari kedua belah pihak, perbedaan ini malah bisa jadi kekuatan dan memperkaya hubungan kalian.

5. Tempat Tinggal: Numpang Orang Tua atau Mandiri?

Setelah menikah nanti, kalian akan tinggal di mana? Di rumah orang tua? Ngekos? Atau beli rumah sendiri? Ini penting banget buat didiskusikan dari awal.

Setiap pasangan punya preferensi dan kebutuhan yang berbeda. Tapi yang pasti, tempat tinggal harus bikin kalian nyaman dan bisa berkembang bareng. Kalau memang belum mampu beli rumah, nggak apa-apa. Tapi pastikan kalian punya rencana jangka panjang tentang hal ini.

Jangan lupa juga, selain lokasi dan bentuk rumah, pertimbangkan soal keamanan, akses transportasi, dan fasilitas umum di sekitarnya.

6. Cek Kesehatan Dulu, Biar Nggak Kaget di Tengah Jalan

Kesehatan itu fondasi penting dalam pernikahan. Maka dari itu, sebelum menikah, usahakan kalian berdua melakukan pemeriksaan kesehatan. Nggak cuma soal penyakit menular, tapi juga kesehatan reproduksi dan kesiapan mental.

Misalnya, apakah ada riwayat penyakit keturunan? Apakah pasangan punya kondisi medis khusus yang perlu penanganan jangka panjang? Atau apakah kalian sama-sama subur?

Dengan tahu kondisi masing-masing dari awal, kalian bisa ambil langkah pencegahan atau pengobatan sejak dini. Ini juga bisa jadi bentuk kepedulian dan komitmen terhadap pasangan.

7. Persiapan Acara Pernikahan: Jangan Melelahkan Diri Sendiri

Setelah hal-hal serius di atas beres, baru deh pikirin soal acara pernikahan. Mulai dari tanggal, venue, jumlah tamu, tema, sampai urusan katering dan baju pengantin.

Tapi ingat ya, jangan terlalu fokus ke pesta sampai lupa sama esensi pernikahannya sendiri. Nggak usah memaksakan sesuatu yang di luar kemampuan. Pilih vendor yang terpercaya, sesuaikan dengan budget, dan rencanakan semuanya dari jauh-jauh hari.

Percaya deh, pernikahan yang sederhana tapi penuh makna itu jauh lebih berkesan dibanding pesta megah tapi penuh drama.

8. Ikut Kelas Pra-Nikah: Bukan Cuma Buat yang Bingung

Banyak orang berpikir, kelas pra-nikah itu cuma buat pasangan yang punya masalah. Padahal, ini justru tempat terbaik untuk belajar dan saling memahami lebih dalam.

Di kelas ini, kalian bisa belajar cara menyelesaikan konflik, cara komunikasi yang efektif, hingga membahas harapan dan ketakutan masing-masing. Bahkan, kalian juga bisa belajar soal manajemen keuangan, kesehatan mental, dan parenting.

Kalau kamu dan pasangan ikut kelas ini, itu tandanya kalian serius membangun pernikahan yang langgeng dan sehat. Bukan cuma sekadar “yang penting nikah”.

Banyak orang salah kaprah menganggap pernikahan sebagai “akhir dari perjuangan mencari cinta”. Padahal, menikah adalah awal dari perjalanan yang lebih besar, lebih kompleks, tapi juga lebih bermakna.

Dengan persiapan yang matang, komunikasi yang terbuka, dan komitmen untuk terus belajar, kamu dan pasangan bisa menciptakan kehidupan rumah tangga yang sehat, bahagia, dan langgeng.

Jadi, sebelum kamu sibuk mikirin dekorasi dan seragam bridesmaid, pastikan dulu hal-hal di atas sudah siap. Karena pernikahan yang bahagia bukan hasil dari keberuntungan, tapi hasil dari persiapan dan kerja sama dua orang yang saling mencintai.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *